Bandar Lampung – Ketua Komisi II DPRD Provinsi Lampung, Ahmad Basuki, menyoroti persoalan pengelolaan keuangan alat dan mesin pertanian (Alsintan) yang dikelola Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) di lingkungan Dinas Pertanian.
Ia mengungkapkan adanya temuan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Lampung terkait pengelolaan dana pemeliharaan Alsintan yang tidak tercatat dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Alsintan ini kan disewakan. Itu bagian dari core business di bidang pertanian untuk menambah pemasukan daerah. Tapi persoalannya, dana pemeliharaan seperti servis, penggantian oli, dan perawatan lainnya justru dikelola secara mandiri melalui rekening brigade Alsintan. Ini seharusnya tidak boleh,” kata Ahmad Basuki usai rapat evaluasi bersama OPD mitra, Senin (7/7/2025).
Menurutnya, sebagai UPTD yang merupakan bagian dari struktur pemerintah daerah, segala bentuk pemasukan dan pengeluaran dari aktivitas Alsintan semestinya tercatat dalam APBD.
“Saya tanyakan, kenapa ini bisa jadi temuan BPK? Jawabannya karena selama ini belum ada regulasi yang jelas. Regulasi baru muncul pertengahan 2024, entah itu dalam bentuk Pergub atau Perkada. Akibatnya, uang hasil sewa Alsintan ini malah disimpan di rekening brigade, tanpa dasar hukum yang jelas,” ujarnya.
Ahmad mengingatkan bahwa tanpa pencatatan resmi, pengelolaan dana Alsintan bisa berisiko menjadi pungutan liar.
Karena itu, pihaknya meminta agar seluruh transaksi Alsintan baik pemasukan maupun pengeluaran harus tercatat secara resmi.
“Intinya kami ingin semuanya tercatat. Kalau sudah ada aturan teknis, maka pendapatan dan belanja brigade Alsintan harus masuk ke sistem. Jangan sampai uang negara dikelola tanpa mekanisme akuntabilitas,” tegasnya.
Ia juga mendorong agar pengelolaan Brigade Alsintan dialihkan menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), sehingga lebih fleksibel namun tetap terpantau dan akuntabel.
“Kalau sudah jadi BLUD, semua pendapatan tercatat, bisa dikelola mandiri, tapi tetap diawasi. Tinggal kita pantau saja alatnya ada berapa, pendapatannya berapa per tahun, dan seberapa efisien sistemnya,” tambahnya seperti dilansir onetime.